Pameran 2016 : Dua Pekan Bersama Totem

Salah satu tugas akhir seni budaya kelas XII di sekolahku adalah membuat pameran kelas, dimana kita memamerkan potret diri, lukisan, dan hasil tangan lainnya.  Pameran ini terlaksanakan pada Sabtu, 12 November kemarin. Jauh lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang digelar Desember atau awal tahun semester genap. Setelah pameran biasanya ada perkusi, jadi harus makin pinter ngatur waktu:'

Persiapan pameran ini sudah cukup lama sebenarnya. Tapi emang baru nampak sibuk seminggu atau dua minggu terakhir. Ketuanya Gaby dan wakilnya Dickys. Di proyek ini posisi aku ga jelas sebenernya. Secara struktur aku ini tim kreatif, tapi aku merasa kalau aku ga bantuin apa-apa wkwk.

Emang kita (tim kreatif) cuma banyak kerja di awal. Kita diskusi tentang tata kelas. Ini mempermainkan ketelitian dan kesabaran banget. Karena kelas kita sempit banget, tapi kita ga boleh keluarin meja, kursi, dan loker. Maksimal satu meja dan dua kursi (untuk registrasi). Bayangin aja, dari papan tulis ke meja cuma jarak 2 atau 3 ubin, dan belakangnya mentok (pas banget untuk meja-kursi 38 orang + meja guru + loker dua). Kurang sempit apa? :( Kita juga yang nentuin temanya dan dekorasi apa aja yang bakal dipake. Jadi kita ambil tema Star Wars dengan tema dekor galaksi. Karena kelas kita punya DJ bernama Sultan, jadi kita manfaatin dia buat ngeramein pameran. Biar haceup katanya.

Pas udah dibagi divisi untuk dekorasi pameran, maka berakhirlah tugas kita. Kita jadi sibuk sama tugas divisi. Ada divisi lantai, tirai, gantungan langit-langit, dan semacamnya. Karena aku suka sesuatu yang berbeda dan menantang, aku masuk divisi totem (karya 3D). Selain emang dua temenku di sini sih. Jadi emang tiap kelas harus punya totem masing-masing dan harus gede, kata guruku sih ini pengganti tugas individu 3D.

Koor divisi totem dipegang Hasna (maafin kalau bosen aku nulis Hasna terus). Dia ambis sekali buat patung Darth Vader dari kawat-kawat dan busa hati. Aku yang turun pangkat dari tim kreatif jadi anggota divisi mah nurut-nurut aja. Keliatan ga masuk akal sama sekali pada awalnya (karena serius, kita hanya berpikir rencana ini dengan logika tanpa banyak rencana dan ga liat tutorial apapun). Anggota divisi ini pun dipenuhi cewek-cewek dan hanya ada satu cowok.

Then, kita tentukan modelnya. Bakal setinggi apa patung ini? Aku pikir satu meter aja udah terlihat rumit, tapi ini jauh lebih menarik. Kita pake anak kelas jadi modelnya, namanya Gagah. Aku rada ketawa aja sih karena aku pikir Gagah terlalu kurus buat jadi model. Tapi aku sih oke, gapapa ngehemat kawat. Tingginya juga lumayanlah, sekitar 166 cm. Tapi aku makin mikir, hasilnya bakal kayak apa ini totem :'

(Alert. Mungkin curhatan ini nantinya akan terkenal sebagai artikel "Cara membuat patung Darth Vader dari kawat-kawat".)

Kita buat sketsa dulu awalnya. Kayak lagi buat sketsa gambar manusia. Nah, garis-garis itu yang direalisasikan dalam bentuk kawat. Kita beli yang 2 mm cuma dikit, soalnya ada yang bakal nyumbangin kawat tambahan, lebih tipis, mungkin sekitar 1 mm. Enakan pake yang 2mm, tapi susah dibentuk dan dipotong, jadi 1 mm juga udah lumayan kok. Buat penyangganya kita pake dua tongkat pramuka (tinggi dari bahu sampe kaki). Lalu tambahan kayu untuk bagian bahu. Untuk bagian bawahnya kita pake panggung kecil dari dupleks gitu yang dibuat seimbang sama kaya-kayu. Ini kerjaan cowok sih maku dan motong kayu mah, bagiannya Iki.

Lalu kita ukur anggota tubuh modelnya. Dari ukuran pergelangan tangan, panjang lengan, panjang bahu, panjang paha, panjang betis, lingkar dada, pokoknya semuanya lah ya. Kesalahan kita dalam ngukur adalah kita lupa mana inchi mana cm, jadi pas selesai ngukur agak bingung, berantakan. "Ini serius cuma 7 cm?" / "Hah masa we. Aku aja lebih. Inchi mereun?" / "Ohiya." Ya semacam gitu. Kadang inchi aneh dan cm aneh, terus kita improve aja.

Sketsa dan ukuran-ukuran tubuh yang gatau deh itu inch apa cm.
Nah, hasil pengukuran-pengukuran tadi, dibuat kawatnya, lalu disatuin pake lem tembak. Hingga persis kayak sketsa badan. Setelah dilem dan jadi "sketsa" dengan kawat, kita pakein koran. Dilapis gitu. Biar punya efek "lebih gemuk dari aslinya" wkwk gadeng. Dan begitulah badan terbentuk. Kepala mah pikirin aja entar.
Belum dilapis lagi ini mah
Setelah dilapisin koran-koran itu. Kita lapisin kain. Karena kita gamau ribet dan sama sekali tidak cewek, kita lem tembakin aja semua. Mana ada ngejahit mana ada. Mungkin lebih dari 20 lem habis buat bikin totem ginian.

Macam apa coba:(
Untuk armor di tangan, bahu, dan sepatu, kita pake busa ati warna hitam. Kita juga buat perlengkapannya dengan kardus dan styrofoam lalu dicat pake cat tembok (cari aja cat yang paling murah).

Kita ngerjain ini semua dengan berkorban seminggu terakhir kita yang harusnya pulang jam 4 malah ngaret sampe maghrib. Yang kerja "beneran" sebenernya cuma 4 orang, makanya agak lama. Aku paham kalau mungkin mereka ga paham sama rencana Hasna, karena biasa dengan keteraturan. Jadi harus jelas apa-apa yang harus dibuat dan bagaimana rencana selanjutnya. Sedangkan aku, Hasna, Alma, dan Iki bodo amat soal keteraturan, yang penting bagaimana caranya supaya totem ini bisa jadi kayak Darth Vader.

Oh iya ngomong-ngomong, karena kita pulangnya maghrib, kita (yang ngerjain macem-macem) suka bikin "percobaan" dengan menghitung koordinat (x,y) ubin patung ini, yang emang sengaja di simpen depan pintu. Rencananya sih biar ngagetin orang yang dateng pertama. Kita juga nulis di papan tulis koordinat patungnya beserta tulisan "Yang dateng pagi tolong hitung koordinat Darth Vader". Dari beberapa kali percobaan, ada yang memang ga berubah, ada yang berubah satu ubin (tapi aku pikir salah ngitung), ada yang Darth Vadernya jatuh.

Bisa banget :)
Balik lagi soal totem tanpa kepala ini. Dan memang, bagian yang paling sulit adalah pas ngerjain kepala. Kita ga punya ide sama sekali buat kepalanya. Tapi kebetulan, ada yang mau beli topeng Darth Vader, jadi kita bisa pake satu buat mukanya. Tapi gimana buat kepalanya?:(

Yaudahlah, da kita mah makhluk-makluk penuh improve.

Waktu topengnya udah ada, kita coba lakbanin (karena ga mungkin di lem, ngerusak) dengan kawat-kawat sehingga akhirnya ia menjadi kepala. Puas dengan hasil kawat-kawat di kepala, kita besokin pekerjaan, karena udah malem juga.

Besoknya, pas H-2, muncul kasus, lem tembak ilang dari kelas. Laporan terakhir bilang kalau itu dibawa salah satu anak kelas yang hari itu ga masuk. Kasian koor aku udah nangis gara-gara kesel:' Akhirnya dia kembali seperti semula setelah dapat pinjaman lem tembak dari kelas IPA 4. Tapi sial, lemnya ga ada. Kayaknya dibawa juga. Jadi ya aku sibuk aja nyari lem, mengulur-ngulur waktu sampe yang bawa lem tembaknya dateng.

Mungkin gara-gara Hasna lagi emosi, kita jadi sedikit ga fokus ngerjainnya. Itu adalah hari di mana aku (yang udah profesional pake lem tembak) kena luka bakar di jari, yang sampai hari ini bekasnya masih ada.

Kita mulai lapisin pake koran. Dua kali percobaan gara-gara Hasna masih di luar kendali. Karena busa hatinya sudah habis dan bakal susah juga ngebentuk bulat kepala, kita cuma pake busa hatinya dikit, lalu lapisin pake kain. Udahlah ini mah dihijab aja lah gapapa:' Tapi kita baru bener-bener nempelin kain di kepala Darth Vader pas H-1.

H-2, Gaby berfoto bersama Darth Vader yang kepalanya budug:(
Waktu H-1 kita pakein kain di kepala dan melakukan banyak perbaikan dengan jarum pentul dimana-mana, malah jadi kayak nun. Valak :( Di situ juga kita akhirnya finishing. Rapihin sana-sini, cat bagian panggungnya, pokokny sekitar 97% selesai. Yang agak susah itu buat totemnya berdiri tegak. karena emang ga kuat nopang berat panggungnya. Harusnya nambah kayu atau mungkin semen biar bisa berdiri tegak.

Suasana H-1 yang menyuramkan
Caleuyku
Aku lupa ga foto-foto sama Darth Vader pas hari H nya wkwk. Tapi di hari H kita ga bikin banyak perubahan kok, cuma motong bahunya supaya ga terlalu bidang. Benerin kepala (yang emang susah banget). Lalu kasih lampu senter gitu, biar lucu :))

Begitulah dua pekan aku bersama totem dan kesibukan pameran kelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Turkiye Burslari : Tips LOI #Pengalaman

7 Alasan Kenapa Kalian Harus Masuk SMAN 2 Cimahi

Turkiye Burslari 2017 (Bag. 1) : Lolos Tahap Pemberkasan, Alhamdulillah :)

Wawancara Beasiswa YTB dan Bagaimana Aku Mempersiapkannya